Sukses dan gagal kirim karena berbagai faktor biasa terjadi saat kirim makanan lewat kargo luar negeri. Jalan utama aneka makanan bisa sampai ke mancanegara yang diselingi peraturan negara tujuan ini memang berisiko. Agar kiriman sampai di negara tujuan, yuk cari tahu deretan faktor yang mempengaruhinya!
Risiko Mengirim Makanan Mudah Rusak
- Ditolak bea cukai
Memaksa mengirim produk yang mudah rusak ini berpotensi ditolak bea cukai setempat yang membuat anda harus rugi waktu dan uang.
- Butuh dokumen tambahan
Produk terlarang biasanya butuh dokumen tambahan dan perizinan yang memakan waktu pengiriman.
- Biaya tambahan
Biaya tambahan akan dikenakan saat barang ditolak masuk bea cukai dan harus dikembalikan ke negara asal.
Makanan Berisiko untuk Dikirim
Termasuk umum dikirim ke mancanegara, namun ada beberapa jenis makanan yang tinggi risikonya untuk dikirimkan seperti berikut :
- Makanan segar yang mudah rusak
Produk makanan segar seperti buah, sayuran, dan lainnya yang butuh penyimpanan di lemari pendingin ini termasuk yang berisiko rusak, hancur, dan ditolak masuk ke negara tujuan.
- Hewan laut dan daging
Produk daging dan hewan laut juga agak sulit lolos bea cukai negara tujuan karena regulasinya yang terbilang ketat, selain buah dan sayur. Masalah kesehatan hewan ternak dari negara asal biasanya jadi alasan penolakan.
Makanan yang Mudah Dikirim
Mau kirim makanan untuk bisnis atau orang terdekat di luar negeri? Coba kirim beberapa jenis makanan berikut yang minim risiko ditolak :
- Makanan kemasan dan keringan
Kue kering, biskuit, selai kalengan, buah kering, makanan kaleng, kacang-kacangan, dan pasta punya risiko kerusakan yang sedikit untuk pengiriman jarak jauh.
- Makanan tahan lama
Makanan yang tahan lama dan tak butuh penyimpanan khusus ini paling mudah lolos bea cukai karena minim terjadi kerusakan.
Ingin kirim makanan, tapi enggan ribet? Segera hubungi jasa kargo luar negeri pilihan terdekat di wilayah anda untuk mengurus segala urusan pengiriman hingga sampai di negara tujuan!